Cari Blog Ini

Minggu, 08 Februari 2009

MEMBANGKITKAN SLOGAN CINTA LINGKUNGAN UNTUK MEMBUDAYAKAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Oleh : Irfan Karunia Osa

Sekitar tahun 1990-an di Indonesia banyak sekali terdapat slogan cinta lingkungan hidup, misalnya yang paling populer dan umum adalah “Buanglah sampah pada tempatnya”. Slogan tersebut sangat dipahami oleh semua kalangan, dari anak kecil, mahasiswa sampai ibu rumah tangga. Dahulu di sekolah-sekolah dan tempat-tempat lainnya slogan seperti di atas ataupun slogan lain yang sejenis selalu dipublikasikan kepada semua kalangan sehingga diharapkan hal tersebut dapat menggugah atau mengajak masyarakat untuk cinta lingkungan. Di periode tersebut harapan-harapan yang timbul dari adanya slogan tersebut dapat tercapai. Hampir seluruh kalangan memahami slogan-slogan yang ada dan tentu saja dapat mengaplikasikannya, sehingga dulu Indonesia mempunyai lingkungan yang cukup bersih. Namun sekarang, dengan seiring berjalannya waktu kesadaran tersebut mulai terdegradasi. Masyarakat mulai mengindahkan slogan-slogan yang ada. Mereka hanya menganggap slogan yang ada sebagai sebuah tulisan belaka, bukannya sebuah himbauan atau ajakan untuk hidup bersih dan sehat. Walaupun semakin banyak slogan yang tercipta atau tercetuskan namun hal tersebut tidak berbanding lurus dengan kesadaran yang tercipta di masyarakat akan cinta lingkungan. Degradasi kesadaran cinta lingkungan tersebut dipengaruhi oleh lunturnya nilai budaya dan moral masyarakat dewasa ini.

Masalah diatas perlu mendapat perhatian yang baik agar dapat kembali tercipta budaya hidup sehat dan bersih dengan cara-cara penyampaian slogan yang lebih baik. Masyarakat yang bijak tentunya harus memiliki solusi untuk masalah tersebut. Ada dua solusi yang terkait dengan inovasi yang dapat dilakukan. Pertama adalah dengan memperbaharui media-media penyampaian slogan tersebut, misalnya dengan memuat slogan di kaos, pin, buku dan lain-lain. Hal ini juga harus diikuti dengan desain yang menarik, unik dan sesuai dengan trend yang ada, sehingga minimal akan menggugah orang lain untuk membaca slogan tersebut. Hal ini dilakukan juga untuk menggugah kalangan muda yang menyukai sesuatu yang baru dan unik, karena sumber daya penggerak terbesar dan terefektif untuk mewujudkan budaya hidup sehat dan bersih adalah kalangan muda. Selain itu, kalangan muda juga merupakan kalangan yang paling kurang sadar lingkungan karena pengaruh pergaulan dan sebagainya, sehingga harus diarahkan untuk hal yang lebih baik.

Kedua, adalah dengan membuat program “Satu orang, Satu Slogan, Untuk lingkungan”. Maksud dari program ini adalah setiap orang wajib memiliki satu slogan dan bebas untuk memilih slogan “miliknya” tersebut dan slogan tersebut harus selalu dipegang teguh dan tentu saja wajib diaplikasikan kehidupan sehari-harinya. Dengan gerakan tersebut diharapkan setiap orang memiliki sebuah slogan “andalan” dalam hidupnya dan apabila semua orang melakukannya akan tercipta budaya hidup sehat dan bersih.

Kemudian dapat disimpulkan bahwa degradasi kesadaran lingkungan dewasa ini salah satunya adalah akibat dari semakin diindahkannya slogan-slogan cinta lingkungan yang telah ada selama ini. Maka, sosialisasi dan pemahaman slogan cinta lingkungan yang ada rasanya perlu kembali digalakkan.

"...Sebagai masyarakat bijak, budaya hidup sehat adalah syarat mutlak..."